penjelasan Univariat, Bivariat, Multivariat
GALVA RENAR MANTONG
Jelaskan
dan Berikan Contoh Apa Yang Di Maksud Dengan :
1.
UNIVARIAT
2.
BIVARIAT
3.
MULTIVARIAT
JAWABAN
1.
UNIVARIAT
Adalah Analisa yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari hasil
penelitian (Notoadmodjo, 2005 : 188). Analisa univariat berfungsi untuk
meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data
tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. peringkasan tersebut dapat
berupa ukuran statistik, tabel, grafik. Analisa univariat dilakukan
masing–masing variabel yang diteliti.
Analisis univariat juga
bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variable
penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Untuk data
numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan
persentase dari tiap variabel. Misalnya distribusi frekuensi responden
berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan sebagainya. Demikian
juga penyebaran penyakit-penyakit yang ada di daerahtertentu, distribusi
pemakaian jenis kontrasepsi, distribusi kasus malnutrisi pada anak balita, dan
sebagainya.
Contoh :
Distribusi
Responden Berdasarkan Kepatuhan Berobat TB
Kepatuhan
|
N
|
%
|
Patuh
Tidak
patuh
|
148
131
|
60,8
39,2
|
Total
|
279
|
100,0
|
Responden
yang patuh berobat TB di wilayah kerja Puskesmas Pasar Minggu lebih tinggi
(60,8%) dibanding dengan yang tidak patuh berobat (39,2%).
2.
BIVARIAT
Apabila telah
dilakukan analisis univariat, hasilnya akan diketahui karakteristik atau
distribusi setiap variabel dan dapat dilanjutkan dengan anlisis bivariat.
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variable yang diduga berhubungan atau
berkorelasi.
Analisis
bivariat adalah analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini biasanya
dilakukan untuk melihat apakah satu variabel, seperti jenis kelamin, adalah
terkait dengan variabel lain, mungkin sikap terhadap pria maupun wanita
kesetaraan. Analisis bivariate terdiri atas metode-metode statistik inferensial
yang digunakan untuk menganalisis data dua variabel penelitian. Penelitian
terhadap dua variabel biasanya mempunyai tujuan untuk mendiskripsikan
distribusi data, meguji perbedaan dan mengukur hubungan antara dua variabel
yang diteliti.
Analisis Bivariate yaitu
hipotesis yang diuji biasanya kelompok yang berbeda dalam ciri khas tertentu
dengan koefisien kontigensi yang diberi simbol C.Analisis bivariat menggunakan
tabel silang untuk menyoroti dan menganalisis perbedaan atau hubungan antara
dua variabel. Menguji ada tidaknya perbedaan/hubungan antara variabel kondisi
pemukian, umur, agama, status migrasi, pendidikan, penghasilan, umur pekkawinan
pertama, status kerja dan kematian bayi/balita dengan persepsi nilai anak
digunakan analisis chi square, denagn tingkat kemaknaan a=0,05. Hasil yang
diperoleh pada analisis chi square, dengan menggunakan program SPSS yaitu nilai
p, kemudian dibandingkan dengan a=0,05. Apabila nilai p< dari a=0,05 maka
ada hubungan atau perbedaan antara dua variabel tersebut. (Agung, 1993).
Dalam analisis bivariat ini
dilakukan beberapa tahap, antara lain:
a) Analisis proporsi atau presentase,
dengan membandingkan distribusi silang antara dua variabel yang bersangkutan.
b) Analisis dari hasil uji statistik (chi
square, z test, t test dan sebagainya). Melihat dari hasil uji statistik ini
akan dapat disimpulkan adanya hubungan dua variabel tersebut bermakna atau
tidak bermakna. Dari hasil uji statistik ini dapat terjadi misalnya antara dua
variabel tersebut secara persentase berhubungan tetapi secara statistik
hubungan tersebut tidak bermakna.
c) Analisis keeratan hubungan antara dua
variabel, dengan melihat Odd Ratio (OR). Besar kecilnya nilai OR menunjukkan
besarnya keeratan hubungan antara dua variabel yang diuji.
Contoh :
Distribusi Responden Berdasarkan Umur dan
Kepatuhan Berobat TB
Umur
|
Kepatuhan
|
Total
|
P value
|
OR 95%
|
|
Tak patuh
|
Patuh
|
||||
Dewasa Md
Dewasa
|
7(20,0%)
24(54,0%)
|
28 (80%)
20(45,5%)
|
35 (100%)
44(100%)
|
0,004
|
3,08
|
Total
|
31 (39,2%)
|
48(60,8%)
|
79 (100%)
|
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa
responden berumur dewasa muda lebih patuh berobat TB (80%) dibandingkan dengan
responden dewasa (45,8%). Sehingga secara presentase dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan antara umur dengan kepatuhan berobat.
Hasil uji statistic menunjukkan bahwa nilai
p< 0,005 hal ini terbukti bahwa umur berhubungan secara bermakna dengan
kepatuhan berobat. Dari
analisis keeratan hubungan menunjukkan nilai ODD Ratio (OR) 3,08 yang berarti
bahwa responden yang berumur dewasa muda mempunyai peluang 3,08 kali patuh
berobat dibandingkan dengan responden yang berumur lebih tua.
Uji statistik yang dipakai pada analisis
bivariat:
Variabel I
|
Variabel II
|
Uji Statistik
|
kategorik
|
Kategorik
|
Chi square
|
kategorik
|
Numeric
|
Uji T
Anova
|
numerik
|
Numeric
|
Korelasi
Regresi
|
3.
MULTIVARIAT
merupakan objek kajian pada statistika yang
mempelajari perilaku dan hubungan antara dua atau lebih variabel.
Dasar dari kajian ini adalah analisis
korelasi dan analisis regresi untuk dua variabel. Prinsip yang sama
kemudian dikembangkan untuk lebih dari dua variabel. Kompleksitas yang muncul
akibat penambahan variabel dan tipenya (nominal, ordinal, atau rasional), serta
teknik penyaringan informasi yang bisa diambil menjadi kajian pembahasannya.
metode statistik
multivariat juga
merupakan metode statistik yang digunakan untuk mengolah atau
menganalisis data
dengan. contoh uji regresi berganda, analisis faktor, cluster, dll
Analisis
bivariate hanya akan menghasilkan hubungan antara dua variabel yang
bersangkutan ( variabel independen dengan variabel dependen). Untuk mengetahui
hubungan lebih dari satu variabel independen terhadap satu variabel dependen,
harus dilanjutkan lagi dengan melakukan analisis multivariat. Analisis
statistik multivariat merupakan metode statistik yang memungkinkan kita
melakukan penelitian terhadap lebih dari dua variable secara bersamaan. Dengan
menggunakan teknik analisis ini maka kita dapat menganalisis pengaruh beberapa
variable terhadap variabel – (variable) lainnya dalam waktu yang bersamaan.
Dalam
analisis multivariate dilakukan berbagai langkah pembuatan model. Model
terakhir terjadi apabila semua variabel independendengan dependen sudah tidak
mempunyai nilai p.0,05.
Contoh :
Hubungan Antara Pengetahuan, Umur,
Pendidikan Dengan Kepatuhan Berobat TB
Variable
|
P
|
OR
|
95%
CI
|
|
Lower
|
Upper
|
|||
Pengetahuan
Umur
Pendidikan
|
0,000
0,008
0,000
|
19,305
11,747
13,804
|
4,34
2,22
3,28
|
84,92
212,61
58,05
|
Dari table di atas dapat
disimpulkan bahwa :
a) Responden yang mempunyai pengetahuan
tinggi berpeluang 19,03 kali patuh berobat dibandingkan dengan responden yang
berpengetahuan rendah
b) Responden yang berumur muda
berpeluang 11,747 kali patuh patuh berobat dibandingkan dengan responden yang
berumur lebih tua
c) Responden yang berpendidikan tinggi
berpeluang 13,804 kali patuh berobat dibandingkan dengan responden yang
berpendidikan rendah.
Dari
ketiga variabel independen tersebut maka variabel pengetahuan adalah variabel
yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan berobat dengan OR 19,305. Hal ini berarti bahwa responden yang
mempunyai pengetahuan TB yang tinggi berpeluang 19 kali untuk patuh berobat
dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan TB yang rendah, setelah
dikontrol variabel pendidikan dan umur.
Komentar
Posting Komentar